Page

Sunday, November 10, 2013

Catatan Yasal: Rumah Manula di Lembah Palu!


Ini catatan saya mengeni Yayasan Al-Kautsar atau yang disingkat Yasal, merupakan yayasan yang didirikan pada tanggal 1 Januari 2003. Yayasan pada awalnya diperuntukan bagi kaum duafa (anak yatim piatu dan kurang mampu), kemudian di tahun 2006, dengan kerja keras akhirnya membuka dan menyediakan tempat tinggal bagi kaum manula. Yasal didirikan sesuai dengan tanggal lahir dari pendirinya yakni Sabrin O. Ladongi dan memiliki visi yakni menciptakan santri yang berkualitas dan mandiri, dan menjadikan lansia yang berguna di hari tua. Berguna dihari tua dalam arti, lansia lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan-kegiatan seni dan budaya. Hal tersebut sesuai dengan salah satu misinya yaitu menciptakan lansia yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Yasal memiliki kaum manula yaitu sebanyak 10 orang. Para manula tersebut mendapatkan pelayanan yang sangat baik antara lain kesehatan, konsultasi, hiburan, tempat tidur yang nyaman, dan sebagainya. Sementara untuk manula yang non panti, terdiri dari kurang lebih 193 orang baik itu di kota maupun di kabupaten. Pelayanan yang diberikan terhadap lansia non panti ialah pemberian sembako, pembinaan agama,

Thursday, November 7, 2013

Berkenalan Dengan Luhmaan di Awal Semester!

Memasuki lingkungan baru yang terpenting yang harus dilakukan adalah beradaptasi. Setelah selesai kuliah pada tahun 2010 dan kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan S2 di tahun 2013 ini lewat jalur BPPDN Dikti, tentu saja saya harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan perkuliahan yang baru. Jelas pendidikan pada jenjang strata satu tidak sama dengan jenjang master, dan memang itu kenyataannya.
Satu hal yang membuat saya sedikit butuh pemahaman ekstra ialah saat membaca teori sistem yang dikemukakan seorang sosiolog German, Niklas Luhmann. Pada mata kuliah sistem dan aktor yang di bawakan oleh Mba Hermin (Salah satu dosen pada Pasca Ilmu Komunikasi UGM), Luhmann diperkenalkan. Luhmann salah satunya sosiolog yang menyatakan bahwa "Society is communication", sejauh ini sangat menyenagkan bagi yang belajar Ilmu

Wednesday, September 11, 2013

Vicki Prasetyo, Mungkinkah Akan Menjadi Selebritis Instan Selanjutnya???

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia geger dengan sosok Vicky Prasetyo. Calon suami pedangdut Sazkia Gotik ini katanya memiliki kemampuan menaklukan banyak hati penyanyi dangdut wanita (sedikit gosip lah yaa :D). Kehebohan bukan pada kemampuan merayunya, tapi pada kata-kata rayuanya yang spektakuler asalnya! (Kok bisa banyak yang termakan omongannya???)

Monday, September 9, 2013

3800 Pohon Mangrove

Hari itu Minggu, matahari tak malu-malu memancarkan sinarnya. Bahkan langit bersih dari awan yang bisa menaungi 15 orang relawan yang berjalan menuju pantai bersama 4 orang warga Mangkang. Keempat orang tersebut merupakan anggota kelompok tani yang sudah memulai melakukan konservasi terhadap wilayah pantai sejak tahun 2005. Salah satu diantaranya adalah Pak Susuri yang mengaku sudah aktif menanam mangrove sejak tahun 1998 sebelum kelompok tani di tempat itu dibentuk.

Sunday, September 8, 2013

Work Camp Volunteering In Mangkang, Semarang!

Seorang teman yang saya kenal melalui blog ini dan akhirnya berteman di FB, Anang Fatkhurozi, dalam percakapan membahasa beasiswa itec kemudian berlanjut membahas mengenai iiwc. Kebetulan pada tanggal 30 Agustus - 1 September akan dilaksanakan weekend workcamp dengan agenda planting mangrove, language class, culture night, and children competition. Dibutuhkan 10 orang untuk menjadi volunteer yang akan bergabung dengan volunteer lain yang sedang mengikuti program workcamp dimana mereka telah dan sedang akan berada di Mangkan selama dua minggu.

Sebagai newcomer di Jawa, saya belum pernah berada di Semarang sebelumnya, apa lagi Mangkang. Setelah sana-sini bertanya, beberapa teman bahkan tidak tau walaupun sudah lama tinggal di Semarang, akhirnya memberanikan diri saja untuk pergi ke tempat tersebut. Menyediakan perlengkapan, minjem raincoat, nyewa sleeping bag, dan minta tolong keteman sekontrakan untuk diantarkan ke Stasiun Jombor. Setiba disana, teman saya yang lain meng-sms untuk memilih bus yang nyaman dan ber-ac! Namun setiba di Stasiun Jombor, tanpa bertanya-tanya naiklah saya ke dalam bus, yang sejam kemudian saya duduk dengan posisi terjepit disudut, dengan tas bawaan dipangkuan dan tidak bisa bergerak sedikitpun.


Thursday, September 5, 2013

Interview Bersama Putri Langsung Dari USA!!


Satu lagi gadis asal Palu yang punya banyak prestasi. Tidak hanya tingkat lokal dan nasional, tapi juga mampu menunjukan eksistensi dirinya lewat ajang global. Dia adalah Putri Irnawati, lahir di Palu, 15 Januari 1989. Gadis berjilbab ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara  pasangan Bapak Drs.Irwan Gagaramusu ( Alm) dan Ibu Dra. Setiawaty. Mengaku memiliki hobi travelling, renang, baca buku , dan baru-baru ini mencintai extreme sport. Dan memiliki cita-cita kerja di NGO Internasional khususnya bidang masyarakat adat dan Anak. Namun saat ini dia mulai berfikiran untuk menjadi travelling writer. Berikut kutipan wawancara bersama putri via Facebook langsung dari Miami, Florida, USA.

Tuesday, August 27, 2013

"Shocking Boat": Traveling ala KINESIK..!!!

Berbicara mengenai pengalaman #NekadTraveler seperti yang di lakukan oleh duo Gofar (@pergijauh) dan Nila Tanzil (@nilatanzil) (dapat silihat disini telkomsel.com/nekadtraveler dan video tsel.me/TVCNekadTraveler), maka saya juga punya pengalaman yang cukup nekad! Namun sayangnya saat itu internet dengan akses yang cepat seperti saat ini belum mejamah kami, sehingga tidak bisa se-update mereka berdua (hehe...). Namun mungkin inilah saatnya saya berbagi pengalaman itu. Oke "nekad", begini ceritanya!

Tuesday, July 30, 2013

Sahur: Program Hiburan Vs Program Siraman Rohani

Sahur menjadi hal yang harus dilakukan oleh umat muslim saat hendak berpuasa. Sebagian besar masyarakat menjadikan sahur sebagai moment untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini manjadi waktu yang tepat pula bagi stasiun televisi yang ada di Indonesia untuk menampilkan program yang menarik pada saat waktu sahur tersebut.  Maka dari itu, seperti yang kita saksikan saat ini sangat banyak program acara yang dapat disaksikan pada saat waktu mempersiapkan dan makan sahur.

Monday, July 15, 2013

Beasiswa ITEC: Incredible India!!

Informasi beasiswa ini saya peroleh dari teman satu club yang saya dan teman-teman bentuk Kota Palu, Salah seorang anggota Maestro English Club telah memperoleh beasiswa ITEC pada tahun 2012. Setelah memoperoleh sejumlah informasi dari teman saya itu, akhirnya saya mecoba mengirimkan aplikasi untuk mengikuti langkahnya menginjakan kaki di negeri Mahatma Ghandi tersebut.

Langkah pertama ialah mencari informasi sebanyak-banayaknya. Saya mengunjungi situs ITEC dan mendownload formulir dan brosurnya (klik disini). Ada banyak pilihan short course yang disediakan oleh Pemerintah India dalam besiswa tersebut. Kita harus memilih sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga nantinya dapat menunjang karir yang kita miliki. Setelah mengetahui semua syarat dan ketentuannya, maka selanjutnya ialah melengkapi segala dokumen yang dibutuhkan.

Monday, July 1, 2013

Awas, Dagadu Asli!

Dagadu! Siapa yang tidak kenal dengan produk kaos satu ini?! Desain yang unik, keratif, dan mengangkat kebudayaan Yogyakarta dan tak jarang menyinggung hal-hal yang mereka anggap perlu diluruskan. Dari desain-desain yang mereka miliki itulah akhirnya kaos Dagadu mendunia.

Jika melihat sejarahnya, pilihan nama Dagadu bermula dari salah seorang di antara mereka yang mengumpat dalam bahasa slang Djokdja: dagadu! (baca: matamu). Umpatan itulah yang memberi inspirasi nama merk dagang produk cinderamata mereka sesaat sebelum mereka berjualan (www.wikipedia.com). Hal ini ternyata dibenarkan oleh Bapak A. Noor Arif selaku Direktur PT. Aseli Dagadu Djogja yang berkesempatan hadir di sore yang mendung dalam rangkaian #IYMC2013. Bapak yang ramah ini menjelaskan bahwa pada dasarnya kata Dagadu terkesan seperti umpatan, namun mereka berusaha untuk merubah makna itu menjadi "cinderamata khas Jogja".

Thursday, June 27, 2013

#3: Indonesia Youth Media Camp 2013

Yeah... Hari ketiga, sama seperti dua hari sebelumnya, kami peserta IYMC2013 harus mengikuti proses kegiatan yang dimulai pada pukul delapan. Dangan masih sedikit ngantuk, para peserta sudah berada di aula dan duduk melingkar siap memulai hari ini!

Wednesday, June 26, 2013

#2: Indonesia Youth Media Camp 2013

Mata masih ngatuk, namun panitia IYMC2013 sudah datang membangunka. Teman sekamar juga sudah bangun. Dengan sedikit malas, saya melirik jam yang ada di handpone, menunjukan 30 menit lagi pukul 8. Ohhh.. memang sudah saatnya bangun, kegiatan akan dimulai pukul delapan. Dengan sedikit enggan menuju ke kamar mandi. Saya sudah dapat membayangkan bagaimana dinginnya air di Desa Wisata Penting Sari ini di pagi hari.

Monday, June 24, 2013

#1: Indonesia Youth Media Camp 2013

Kampung Halaman merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2006. Organisasi ini berbasis di Yogyakarta, Indonesia. Kampung Halaman bekerjasama dengan berbagai rekan di seluruh Indonesia untuk memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui media berbasis komunitas yang dilakukan secara partisipatif. Saat ini, Kampung Halaman menyelenggarakan Indonesia Youth Media Camp 2013 yang ke #2, di mana para peserta terdiri dari perwakilan remaja dari seluruh komunitas yang ada di Indonesia. Tiap kota mengirimkan satu peserta remaja dari komunitas yang terpilih. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan dari 24 Juni sampai dengan 03 Juli di Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Yogyakarta. 

Anda MC, Anda Kenal Audience Anda!

Setalah kembali dari Jogja, yang disana menghabiskan waktu selama sebulan, tentu saja mengempeskan isi kantong (curcol :D). Setiba di rumah, mengambil waktu sehari untuk istirahat dan mendapatkan telepon dari seorang sahabat. Donal bertanya kepada saya "Sibuk apa De?". "tidak ada, saya lagi free". Kemudian Donal menawarkan untuk menjadi host pada event yang dilaksanakn oleh Sampoerna yang sedang mempromosikan produk baru mereka. Rejeki tidak boleh ditolak, saya mengiyakan!

Wednesday, June 12, 2013

Betapa ABFI 2013 Awesome!

Blogger tanpa internet mungkin sama halnya dengan seseorang yang tidak punya pacar alias jomblo (nyesek) hehe... Untungnya pada saat penyelenggaraan Asean Blogger Festival Indonesia 2013 (ABFI2013) yang dilaksanakan di Kota Solo pada 9-12 Juni yang lalu, para blogger tidak merasa jomblo-jomblo amat karena ada wifi.id dari Telkom Indonesia yang menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan tersebut, cihuyyy..!!





 Yang menjadi catatan dari pelaksanaan ABFI2013 ialah bahwa kegiatan ini merupakan pesta para blogger tidak hanya yang ada di Indonesia, akan tetapi juga yang ada di negara ASEAN. Sebagai satu kawasan sudah seharusnya kita bekerja sama untuk saling bahu-membahu menuju perkembangan global yang lebih luas lagi dengan tidak meninggalkan akar budaya kita. Peran para blogger sangat berarti dalam hal ini sebagai seorang yang independen dalam menyampaikan dan mempromosikan budaya dan potensi daerah masing-masing. Pesannya jelas yaitu bagaimana kita sebagai seorang blogger dapat berperan aktif dalam perkembangan global. Kita tampil dan menjadi wakil yang dapat menyumbangkan pemikiran dan juga sebagai representatif dari daerah kita masing-masing. Kita dapat mengedepankan aspek lokalitas yang kita miliki ke kanca ASEAN maupun dunia. Hal ini tentu saja berlaku bagi siapa saja, bukan hanya sebagai seorang blogger. Namun dengan bersama-sama di bawah payung besar yaitu komunitas ASEAN blogger pasti akan lebih mudah bagi kita dalam menghadapi perkembangan global yang semakin bergerak cepat!

Hermawan Kartajaya by Helmi Budipasetyo

Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk promosi budaya dari Kota Solo. Dukungan pemerintah dalam kegiatan ini jelas sangat baik. Hal ini terlihat dari pembukaan yang dilaksanakan di hari pertama yaitu di rumah dinas Walikota Hadi Rudyatmo, Loji Gandrung. Di mana para peserta dan tamu undangan disambut dengan hangat dan dimanjakan dengan kuliner khas solo (so yummy... ;) ). Tidak hanya pembukaan, penutupan pun para peserta lagi-lagi merasa spesial karena mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Keraton Solo dan disambut langsung GKR Koes Murtiyah.

Bukan hanya pembukaan dan penutupan saja yang awesome! Tapi selama beberapa hari para peserta sudah mengikuti serangkaian acara yang menarik. Di hari pertama, para peserta mengikuti seminar yang menghadirkan para pembicara yang expert dibidangnya masing-masing. Sebut saja Bapak Hermawan Kertajaya yang merupakan seorang blogger dan juga alhi dalam bidang marketing yang telah mendunia. Yang menjadi catatan saya dari beliau ialah kejujuran. Seseorang harus memulai, apa pun itu, dari asas kejujuran. Anda jujur, anda yang akan jadi pemenangnya!





Hari kedua juga tidak kalah seru, tiap peserta berkesempatan memilih kelas yang disenanginya. Hari itu saya memilih kelas ASEAN's Plans Against cyber crime dan Travel Blogger. Pada kelas pertama, cukup menarik dengan informasi seputar kejahatan pada dunia maya. Kemudian di kelas kedua lebih menarik lagi dengan menampilkan seorang pemateri yang berasal dari Filipina yang tampil dengan ide female solo travel. Sebagai seorang wanita, Pinay (@pinaybackpacker), membuktikan eksistensinya sebagai traveler solo yang ngetop lewat blog pribadinya (inspiring).

Selanjutnya, para peserta mendapatkan kesempatan untuk berkujung ke Candi Sukuh dan museum purba. Pada sesi ini saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke Candi Sukuh, yang pesertanya terbatas dan harus mendaftar online terlebih dahulu. Saya pun bersama kurang lebih 50 orang peserta lainnya berkunjung ke candi yang menurut orang awan merupakan candi erotis karena terdapat simbol maskulin dan feminin yang disatukan. Namun, candi yang bangunannya mirip dengan piramid Suku Maya di Amerika Tengah ini tidak segampang itu diartikannya. Bapak pemandu wisata yang bersama kami saat itu langsung menepis anggapan itu. Menurutnya, candi ini dengan simbol-simbolnya, lebih dari sekedar hal tersebut. Kita harus bisa melihat dalam frame yang lebih besar lagi yaitu mengenai hubungan harmonis antara pria dan wanita yang bersatu dalam ikatan yang suci.


Setelah itu, para peserta kembali berkumpul di salah satu kawasan pinggir Sungai Bengawan Solo. Kawasan yang kerap diterjang banjir tersebut akan dijadikan kawasan hijau dengan taman bermain dan tempat untuk bersatai. Hari itu dilaksanakan penanaman seribu pohon yang akan berfungsi untuk mencegah dampak yang lebih besar lagi jika banjir datang sewaktu-waktu serta sebagai salah satu tempat wisata. Di antara acara berlangsung, saya menyempatkan berjalan-jalan untuk melihat Sungai Bengawan Solo yang termasur itu. Kemudian saya bertemu dengan beberapa orang bapak dan anak muda yang asik memancing. Salah seorang bapak menuturkan bahwa dia kerap memancing disini dengan hasil tanggapan yang tidak menentu. Kadang banyak dan cukup sering juga tidak dapat sama sekali seperti pada sore itu si bapak belum mendapatkan satu ekorpun ikan. Namun, bapak yang lain terlihat cukup puas dengan hasil pancingan yang didapatkannya.

Usai kegiatan itu, kami bergegas untuk kembali ke hotel. Segera mandi dan ganti baju, karena malam itu kegiatan masih terus berlanjut. Tidak ada yang mau melewatkan berkeliling Kota Solo malam dengan bus pariwisata bertingkat, Werkudara. Jadilah saya bersama sejumlah teman malam hari itu gila-gilaan dalam bus, keliling-keliling kota yang semakin unik di malam hari tersebut.





Peserta kembali bersorak, di mana hari berikutnya yaitu hari ketiga yang merupakan hari penutupan, mendapatkan kesempatan berkeliling kota di pagi hari dengan Kereta Api Uap, Sepur Kulut Jaladara. Lokomotif uap C1218 ini menarik dua buah gerbong kayu jati asli buatan tahun 1920, tidak hanya itu bahan bakar yang menggunakan adalah kayu jati. Jadilah hari itu kegembiraan di Kota Solo semakin lengkap apa lagi para peserta layaknya artis, sambil dada-dadahan layaknya miss universe dikala melewati kerumunan warga solo yang bersorak ramai melihat kami!

Begitulah keseruan dari kegiatan ABFI 2013. Sangat berterima kasih kepada panitia yang sudah bersusah-susah menyelenggarakan event ini dan terbilang sukses. Tidak hanya itu pemilihan Kota Solo juga sangat tepat, karena di kota tersebut kita tidak akan kehabisan bahan untuk diceritakan dari pengalaman-pengalaman kecil yang berharga tentunya. Sambutan dari Pemerintah setempat juga sangat manis, meninggalkan pesan agar kembali berkunjung ke ini, awesome!

Saturday, June 1, 2013

Iklan Good Time Mini Cookies Berbahaya Bagi Anak!



Good time yang merupakan pruduk dari PT Arnott’s Indonesia kembali hadir dengan good time mini.
Produk makanan ringan dengan rasa dominan coklat menjadi salah satu produk yang sudah sangat lama hadir di tanah air. Produk ini menjadi salah satu produk kegemaran bagi anak-anak.

Beberapa waktu belakangan produk ini jarang tampil di di layar kaca. Kemudian akhir-akhir ini dengan new  produk yaitu Good Time Mini Cookies, setiap saat dapat kita saksikan di layar kaca. Pasti kalian penah melihat disaat komersial break, disela-sela acara kesayangan anda.


Salah satu versi iklan produk ini ialah saat anak-anak (anak SD) di sebuah bus (seperti bus sekolah) memakan produk tersebut. Awalnya salah seorang anak, memakannya normal-normal saja. Mengambil dari kemasan, lalu memasukan ke dalam mulut. Mengunyah dan ekspresi nikmat rasa coklat. Kemudian, timbul ide dari si anak untuk memakan dengan cara tidak biasa. Si anak yang duduk di kursi jejeran depan, melemparkan sebuah good time mini cookies ke jendela, lalu lari ke belakang siap menangkap good time yang dilemparkannya tadi dengan mulutnya dari jendela ujung bus. Namun sayang, si anak lain lebih dulu menangkap dengan cara yang sama dipikirkan oleh si anak yang pertama tadi. Terus dimana berbahayanya bagi anak?

Jelas dalam hal ini, mengeluarkan kepala dari jendela saat bus atau kedaraan roda empat melaju di jalanan merupakan tidakan yang salah. Hal ini sangat berbahaya, karena segala kemungkinan dapat terjadi yang bisa menyebabkan hal buruk bagi siapa saja terutama anak. Kemudian dengan membuka mulut, hal ini juga sangat tidak masuk akal dan sangat tidak sehat bagi si anak.

Sudah sangat banyak penelitian yang dilakukan terhadap dampak negatif iklan atau media bagi anak. Bagaimana media dapat mempengaruhi perilaku seseorang sehingga orang tersebut dalam hal ini anak akan meniru apa yang mereka saksikan tersebut. Dalam hal ini, salah satu fungis media ialah untuk mendidik. Namun, mendidik dapat dilakukan dengan benar dan juga dengan cara yang salah. Dalam jenis iklan yang seperti ini dapat dikatakan sebagai cara mendidik yang salah bagi anak. Hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi anak dan celakanya produk tersebut merupakan produk dengan target pasar anak-anak. Dalam hal ini sudah dapat dipastikan iklan yang dibuat ditujukan bagi anak, untuk membujuk anak agar membeli produk tersebut dan sekaligu meniru apa yang dilakukan dalam iklan tersebut. Masih ingatkan dengan produk Oreo yang sampai saat ini "Diputar, Dijilat, dan Dicelupin" masih dilakukan oleh anak-anak saat memakan produk tersebut. Lalu, bagiaman jika apa yang dilakukan dalam iklan good time tersebut sampai benar-benar dilakukan oleh anak-anak?

Wednesday, May 29, 2013

Ceritaku, Cerita di Kraton Kasunanan Surakarta!


Tidak terasa kegiatan Asean Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013 telah di penghujung acara. Pagi itu, saya dan teman-teman Canting Jogja sudah saling telepon-teleponan atau lebih tepatnya saya dibangunkan lewat telepon oleh mereka. Soalnya kami tidak mau ketinggalan tour Kota Surakarta dengan Kereta Sepur Kluthuk Jaladara. Dan, pagi itu begitu menarik dengan berkeliling kota menggunakan kereta api yang berbahan bakar kayu jati tersebut. 




Hari itu juga hari terakhir kami berada di Solo, semua peserta ABFI dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia dan juga negara-negara ASEAN, harus sudah berkumpul pada pukul 10.00 di Kraton Kasunanan Surakarta. Sebab acara penutupan dari kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut akan dilaksanakan di dalam lingkungan kraton. Saat itu, saya sudah hadir lebih dulu dari yang lain. Sebab, saya naik sepeda yang saya pinjam dari teman sesama ABFI. Menunggu sedikit di depan pintu masuk kraton yang sudah sangat membangkitkan rasa ingin tahu saya untuk segera masuk dan melihat-lihat sebuah kerajaan yang telah ada sejak 1745 Masehi tersebut.



Saat itu, ada beberapa orang penjaga yang menggunakan baju adat jawa. Kemudian yang menarik perhatian ialah kedua bapak yang bisa dibilang tidak muda lagi, menggunakan baju tradisional jawa dan seragam. Mereka berdiri kukuh dengan pedang panjang dipingganya. Sesaat kemudian beberapa peserta mulai berdatangan, dan mereka meminta untuk berfoto dengan kedua bapak yang mengiyakan seraya tersenyum ramah.




Setelah itu, tibalah saatnya untuk memasuki Kraton Kasunanan Surakarta. Ada aturan tidak boleh memakai sandal, jika datang dengan menggunakan sandal lebih baik ditanggalkan. Tapi jika kamu menggunakan sepatu maka diperbolehkn, hal ini dinilai sopan ketimbang menggunakan sendal. Kemudian hal lain yang tidak diperbolehkan ialah menggunakan topi. Saat itu saya menggunakan topi dan langsung diminta untuk ditanggalkan, beginilah kalau tidak tanya-tanya dulu, bisiku dalam hati.




Saat memasuki ruang aula kraton, kursi-kursi sudah ditata dengan rapi, panggung juga sudah diatur sedemikian rupa, lampu-lampu kristal menjuntai dengan anggun, dan para bapak-bapak berseragam menggunakan pakaian tradisional jawa yang sedikit berbeda, telah siap menyambut kami. Kali ini kembali melakukan kesalahan akibat tidak bertanya. Karena masih kosong, dengan santai kami memilih duduk di kursi paling depan. Maklum kebiasaan tidak suka duduk di belakang nanti banyak hal yang bisa terlewatkan. Kemudian tiba-tiba salah seorang bapak menghampiri dan berkata, "bisa kuris dua baris di depan dikosongkan? Soalnya untuk tamu undangan" mungkin seperti itulah kata-katanya, akhirnya niat duduk di depan jadi duduk bagian belakang karena kursi-kursi sudah banyak yang terisi oleh pesrta lain. Tapi, tak apalah, bukan kah ini masih tetap menarik? :)





Hari itu peserta ABFI 2013 merasa sangat beruntung karena penutupan kegiatan ini dilaksanakan di Kraton Kasusanan Surakarta, ditambah dengan kehadiran Gusti Kanjeng Ratu Pengageng, yang berkesempatan untuk hadir dan memberikan sepata kata atau juga pesan bagi para blogger. Kemudian berakhirlah acara ABFI 2013, namun sebelum benar-benar berpisah, peserta yang hadir lagi-lagi mendapatkan kejutan dengan penampilan seni yang sangat memukau. Di awali dengan penampilan empat wanita ayu yang anggun dalam membawakan Tari Serimpi. Empat orang penari itu dalam makna tari serimpi merupakan lambang dari empat eleman yaitu toya (air), grama (api), angin (udara) dan bumi (tanah). Tarian yang sudah dimainkan selama berabad-abad lamanya itu menjadi warisan yang tak ternilai harganya yang dimiliki oleh Kraton Kasunanan Surakarta dan hingga saat ini . Selanjutnya, setelah itu peserta ABFI 2013 kembali bertepuk tangan meriah ketika dua orang penari pria yang gagah berani dan sedikit bengis memainkan Tarian Putra Bandoboyo. Tarian itu begitu enerjik dan menggambarkan tengkasan para pengeran dan putra mahkota.



Kemudian di sela-sela acara penutupan tersebut saya berkesempatan mewawancarai salah seorang Sentono Dalam Kraton Kesunana Surakarta dengan gelar dan nama Kanjeng Raden Aryo Handoyo Diningrat. Bapak satu ini sudah mengabdikan dirinya selama 14 tahun di mulai pada tahun 1999 yang pada saat itu beliau masih berusia 25 tahun. Bapak tiga anak ini menuturkan untuk menjadi abdi dalam siapa saja boleh, lewat jalur manapun bisa, tidak dibatasi. Jika ingin menjadi  menjadi abdi di Kraton setidaknya harus mengikuti proses pendidikan selama enam bulan, di mana peserta akan belajar dan mengenal mengenai sejarah kraton, budaya kraton, tata cara upacara, tata cara busana, dan tulisan-tulisan jawa. Selama enam bulan tersebut, jika bersunggung-sungguh pasti akan bisa menguasai semua hal tersebut. Selain itu, Bapak Aryo menambahkan cara kedua ialah dengan menggunakan jalur prajurit.



Gelar yang diperoleh Bapak yang lahr di Solo, 20 Juni 1967 silam ini merupakan pemberian kraton kepada dirinya. Menurutnya, apa yang dilakukannya adalah pangglan hati nurani, dia dan teman-teman yang lain tidak mengharapkan apa pun dari kraton ini. Selama mereka menjadi abdi dalam pada Karaton Kasunanan Surakarta, mereka tidak pernah mengharapkan keuntungan atau bahkan tidak mendapatkan tambahan finansial dari sini. Mereka ikhlas menjalankan peran tersebut karena mereka merasa sebagai orang jawa maka wajib melestarikan adat istiadat leluhur. Mereka selalu siap sedia apapun yang diinginkan oleh Kraton Surakarta, seperti saat ini diminta untuk berpartisipasi dalam kegiatan pentupan ABFI 2013. Mereka percaya akan dilakukan semua dengan tulus ikhlas ini, pasti digantih dengan kebaikan yang lebih banyak lagi oleh Gusti Allah SWT dan ini kenyataan memang demikian, tutunya.



Kemudian bapak yang merupakan pegawai pada BPR PKK Jawa Tengah ini memberikan informasi bahwa yang menjadi abdi dalam di Kraton ini tidak hanya berasal dari Indonesia semata, ada pula yang berasal dari negara lain seperti Malaysia, Brunaidarusalam, Amerika, Belanda, Venuzuela, dan negara lainnya. Namun yang mereka sayangkan ialah masih banyak oknum-oknum yang menggunakan gelar dari kraton untuk kepentingan pribadi. Kraton  tidak pernah mengangkat dan memberikan gelar di luar kraton itu sendiri. Kraton tidak pernah membuka kantor-kantor di luar kraton.  Namun banyak yang menggunakan gelar dari kraton padahal kenyataannya tidak berasal dari Kraton Kasunana Surakarta.



Kemudian saya harus mengakhiri perbincangan dengan bapak yang sangat ramah ini karena beliau harus segera mengerjakan sesuatu hal. Saya kembali ke tempat duduk dan kembali memusatkan perhatian kepada acara penutupan yang tinggal di ujung tersebut. Akhirnya, selesai pula rangkaian kegiatan ABFI 2013 yang meninggalkan berbagai kesan. Tidak hanya sesama teman-teman peserta, namun juga tentang Kota Surakarta yang nyaman untuk dikunjungi, budaya orangnya yang ramah, Kroton Kasunana Surakarta yang bersejarah dan begitu ramah menyambut kami, serta sejumlah kenangan indah dan menyengkan lainnya. Semoga bisa kembali berkunjung ke kota ini, Sukarta!

Friday, May 17, 2013

Boleh Dibaca Jangan Ditiru (Rapid Fire Question)

Baru kenal dengan teman-teman Canting Jogja (Lina Sophy, Mesha Christina, dan Elishabeth Murni) sudah kena tembaakkk (istilah untuk pertanyaan paling berbahaya di dunia). Ini harus jawab jujur kan? Apakah harus tuhaaaannnnnn??? *hujan turun dan petir menyabar* 

Pertanyaan Wajib:
1. Nambah atau ngurangin timbunan buku?

Nambah donk, soalnya baca buku tidak ada kenyangnya.. :)

2. Pinjam atau beli buku?  


Pengennya selalu beli, tapi kadang teman banyak yang bilang kalau punya buku baru dan kebanyakan dari mereka menawarkan kepada saya! :D

3. Baca buku atau nonton film?


Dua-duanya suka..

4. Beli buku online atau offline?


Belum pernah beli buku online :) 

5. Buku bajakan atau original?


Yang ori lebih bagus, lebih puas. Kepuasanya karena kita bangga baca buku ori dan menghargai si penulis *tepok tangan*

6. Gratisan atau diskon?


Siapa yang bisa nolak kedua hal ini? Belajar dari emak-emaklah kalau ketemu barang diskon pasti pada lincah semua rebutan apa lagi yang gratis, pasti rusuh (maap ya maa)

7. Beli pre-order atau menanti dengan sabar?


Menanti dengan sabar, karena orang sabar disayang pacar! *ekh*

8. Buku asing (terjemahan) atau lokal?


Dua-duanya suka, asal jangan teenlit paling malas!

9. Pembatas buku penting atau biasa saja?


Sangat penting, soalnya suka lupa halaman :)

10. Bookmark atau bungkus chiki?


Ini pertanyaan apa yak? Ga ngeti??? :D


Nah, sekarang menuju kepertanyaan Baiklah mari kita menuju pertanyaan pertama dan ini pertanyaan paling berbahaya!

1. Pernakah nyuri buku di perpustakaan? Berapa Banyak? dan Kapan?


Waktu itu saya masih remaja, sedikit labil dan manis tentunya, hahaha. Kalau dibilang nyuri saya tidak setuju, saya lebih senang memakai kata minjem (mampus buka aib sendiri). Saat dibangku Sekolah Menengah Pertama saya pernah minjam buku Trio Detektif karya Alfred Hitchcock (baca: nyuri.. lha???) yang sangat saya gilai pada waktu itu dan hingga ini juga masih kagum dengan novel karya beliau. Kegilaan saya yang berlebihan itu sehingga saya ingin mengoleksi dan pada waktu itu, yakinlah sangat sulit bagi siapa saja yang tinggal di sebuah desa untuk punya atau membeli buku (membela diri dikit). Tapi saya hanya mengambil satu, judulnya juga sudah lupa. Buku itupun dipinjam teman dan tidak dikembalikan. Harusnya saya menyimpanya dengan baik karena berhasil melewati penjaga perpustakaan yang pada waktu itu jarang ada ditempatnya (hahaha)

Kemudian saat di bangku SMA, yang ini bukan buku, tapi majalah. Iya, majalah Horizon, upsh... hahaha. Cuma satu doank, soalnya waktu di sekolah itu majalah tidak boleh di pinjam, hanya buku saja yang boleh. Kemudian ada cerpen yang sangat menarik yang ingin saya baca. Entah mengapa saya ingin membacanya berulang-ulang karena sekali baca saya susah memahami. Dan terengggg... berhasil lah saya meloloskan majalah keluar perpus melewati seorang ibu penjaga yang begitu awas matanya memperhatikan gerak-gerik siapa saja... (jagoan saya donk berarti)

Tapi, please... pleasee... bagi siapa saja yang baca ini. Jangan ditiru, saya tidak ingin menambah dosa saya karena terinspirasi dari tulisan ini, please.. Kasihanilah saya, belom makan tiga hari...??? *next!

2. Saat tidur, mendengkur/ngorok?

Ini mah, perlu dibuktikan sendiri. Datang saja kerumah pas saya lagi tidur. Mana saya tau, lah saya kan lagi tidur!! :D

3. Lebih suka high heels atau sendal teplek?

Haruskah saya menjawab pertanyaan ini? Kalau saya hidup dimasa lalu yang laki pake high heels, mungkin jawabannya iya kalee yaa... hahaha

4. Katanya golongan darah mempengaruhi personaliti seseorang. Dan Gol darah B paling sering dibilang tukang iseng dan nggak pedulian. Bagaimana tanggapanmu dengan mereka?


Mungkin karena B itu bisa Bandel, Bebal, atau Borengsek.. hihi

5. Kalau sedang dititipin bayi dan bayi itu ngompol, rewel dan mengngis terus apa yang akan kamu lakukan?


Karena saya bukan baby sitter, mungkin akan terjadi kekacaun yang melebih gemba bumi dan banjir bandang.. haha

Fiuuufffhhh.... Selesai juga jawab pertanyaannya. Ini harus bisa tanda 10 (ingat waktu SD), oke lahhh... Bersiap pertanyaan dari saya buat teman blogger: 1) Riska Fitra Sari blogger dari Palu. 2) Tayusani Yuza blogger asal Banten. 3) Toha Nasr blogger asal Cianjur. 4) Lyala Kareem Blogger asal Palu. dan 5) Adiatman teman yang hianati ke Dieng :p

Pertanyaa:
1. Kalau ada yang minjam buku terus pas dikembalikan sedikit lecat atau rusak, enaknya yang minjem dihukum apa?
2. Milih ngasih kado buku apa coklat?
3. Kalau dikasih kesempatan bertemu seorang penulis, siapa yang paling ingin kamu temui? Alasannya apa?
4. Adakah tokoh dalam buku mempengaruhi kriteria calon pasangan yang akan mendampingimu nanti? *jleb*
5. Paling suka baca buku dalam posis apa? 



Silahkan dijawab dan buat lima pertanyaan terus kirim ke lima teman blogger lainnya. Ingat jangan dikembalikan ke saya yakkk!!!

Friday, May 10, 2013

Para Blogger Beraksi!

Suatu kesempatan yang menarik bagi para blogger yang ada di tanah air dan juga yang ada di Kawasan ASEAN untuk berkumbul pada event The ASEAN Blogger Fastival Indonesia 2013. Event yang dilaksanakan di Kota Solo tersebut sangat menarik dengan menghadirkan pembicara seperti Hermawan Kartajaya dan beberapa orang pembicara yang sudah sangat berpengalaman dalam dunia blogger.
Kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih empat hari tersebut, yaitu dimulai dari 9-12 Mei bertempat di Hotel Kusuma Sahid Prince. Selain seminar dengan pembicara yang menarik, panitia juga sudah mempersiapkan sejumlah kegiatan yang menarik seperti berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Solo. Hal ini tentu saja dalam rangka memperkenalkan Solo sebagai kota yang memiliki nilai sejarah dan akar budaya yang kuat di Pulau Jawa.
Event ini menjadi satu ajang di mana para blogger dapat saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. Saling tukar menukar informasi tentang daerah masing-masing atau sekedar berkunjung ke akun blogger teman-teman baru. Karena lewat tulisan para blogger yang ada, besar kemungkinan kita menemukan hal baru yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Banyak hal menarik yang dapat kita peroleh dari sebuah akun blog.
Para blogger boleh berbangga, karena blogger saat ini tidak dapat dianggap sebelah mata. Tulisan melalui blog sangat mempengaruhi sosial, budaya dan politik. Saya masih ingat beberapa waktu yang lalu mengenai tulisan saya di akun kompasiana yang saya miliki, "Palu: Tour Kota Yang Gagal", yang membuat pemerintah Kota Palu kalang kabut dan bahkan harus membahas tulisan saya dalam rapat internal mereka. Disini saya sadar betul bahwa, kita, para blogger saat ini tidak bisa dipandang remah. Kita punya kekuatan besar lewat tulisan sederhana kita yang mungkin saja hanya dikunjungi oleh beberapa visitor saja dalam sehari. Namun, bukan hal itu yang menjadi patokannya, yang terpenting adalah kita mampu menghasilkan tulisan yang tidak biasa yang dapat memberikan informasi yang selama ini tidak diketahui oleh orang pada umumnya. Dan kalau sudah demikian, blog kita akan menjadi salah satu blog yang akan populer dengan sendirinya :)

Tuesday, April 30, 2013

Di Balik FreKuenSi: Sebuah Bentuk Literasi Media



Bebrapa waktu yang lalu, tepatnya Senin, 29 Mei, dibawah koordinasi rumah baca yang ada di Kota Palu yaitu Nombaca, sebuah pemutaran film dalam menyambut May Day digelar. Acara sederhana dengan mengundang para praktisi media massa, komunitas media online, dan juga para mahasiswa untuk duduk dan nonton bersama sebuah film dokumenter, Dibalik Frekuensi.

Film ini secara frame besar bercerita tentang buruh, media massa dan berita di media massa itu sendiri. Seorang wanita, Luviana yang bekerja pada stasiun televisi MetroTV yang menuntut haknya sebagai seorang pekerja. Haknya sebagai pekerja tidak dipenuhi, bahkan ibu satu anak ini harus menelan pil pahit ketika hendak membentuk serikat pekerja yang terdiri dari para jurnalis di MetroTV dan dianggap dapat mengganggu manajeman perusahaan sehingga dia mendapatkan PHK dengan alasan yang dibuat-buat. Media massa sendiri, telah menjadi alat pemiliknya dalam memperbaiki dan menjaga citra mereka. Bahkan seorang seperti Hari Suwandi harus menelan kembali luda yang telah dikeluarkanya, entah dengan "alasan apa"???

Masyarakat Indonesia dipermainkan. Masyarakat dianggap hanyalah keledai-keledai dungu yang akan menerima permainan para pemilik media dengan tujuan politiknya. Saling menyerang dan menjatuhkan secara tersirat atau saling membanggakan diri lewat penghalusan bahasa dalam pemberitaan mereka.

Film ini mengajarkan tentang bagaimana kita benar-banar harus mengerti dengan literasi media. Bahwa media massa merupakan media yang tidak bebas nilai. Terdapat banyak kepentingan di dalamnya. Sebagai pemirsa tentu saja kita harus cerdas, cerdas dalam menyaring informasi yang kita terima. Tidak menjadikan satu media sebagai sumber kebenaran ilahi pada satu kasus.

Beberapa tahun yang lalu, penulis terlibat dalam kegiatan training yang dilakukan oleh The Habibie Center. Kegiatan ini dilakukan di tiga kota di Indonesia yaitu Palu, Ambon, dan Depok. Kegiatan ini dilaksankan di tingkatan Sekolah Menengah Atas dengan target siswa-siswi tentunya, dimana penulis menjadi trainer untuk Kota Palu. Dari kegiatan itu, akhirnya saya menyadari bahwa pedidikan media sangat penting bagi generasi muda. Pemahaman media yang baik akan memberikan kemampuan analsis yang baik terhadap informasi yang disajikan oleh media massa tersebut. Sehingga akan perpengaruh terhadap pemilihan media yang tentu saja saja lebih jauh lagi ialah berpengaruh terhadap media massa itu sendiri. Sederhananya, pemirsa cerdas akan memilih program berbobot dan bukan membodohi. Kalau sudah demikian maka tidak akan ada lagi program yang hanya mengejar reting dengan tujuan keuntungan bagi pemilik media sedangkan pesan-pesan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan penonton diabaikan.


Literasi media mencoba untuk menggerakan massa dalam menentukan tayangan televisi atau bentuk siaran di radio maupun berita di surat kabar. Hanya gerakan massa yang bebas dari nilai-nilai pemilik media atau yang punya kepentingan tertentu yang mampu melindungi kita dan keluarga kita dari informasi media yang menyesatkan. Kecerdasan massa dalam memilih media lah yang menjadi goal dari literasi media. Masyarakat menjadi cerdas dan tidak terpengaruh dengan profokasi melalui media, masyarakat cerdas dan tidak menjadi penonton atau pengonsumsi setia informasi yang mengandung sadisme dan vulgarisme.

Film Dibalik Frekuensi adalah bentuk pembelajaran media yang sangat baik bagi generasi muda. Bukan bermaksud menjatuhkan pihak tertentu, namun kenyataan yang akhirnya bersuara lewat film dokumenter yang berdurasi 144 menit tersebut. Bahwa anda, sang penguasa media begitu licik bermain dengan media anda demi kepentingan anda sendiri dan mengaggap rakyat Indonesia bodoh.


Hanya masyarakat Indonesia yang bisa merubah dan menghentikan tangan-tangan gurita sang pemilik media yang tanpa sadar telah membelit kita dan orang-orang terdekat kita. Berusaha membingkai dirinya menjadi sebuah tokoh dengan sosok yang luar biasa agung. Tampi sempurna dengan bentuk deremawanan dan senyum bersahaja yang palsu. Media adalah kekuatan namun masyarakatlah yang akan menentukan media itu mampu bertahan atau gulung tikar. Tak ada penonton pasti tak ada iklan. Dan pada akhirnya, upaya pencitraan tersebut itu hanya akan menjadi kertas koran usang yang dipakai membungkus kacang!!!

Friday, April 26, 2013

Merah Putih: Kesalahan Itu Ada Pada Saya dan Polisi Bombay


 Pada saat menerima short course di New Delhi, akhirnya tibalah paket trip keliling Agra dan Jaipur yang dikenal dengan Golden Triangle Trip. Di mana Agra, Jaipur dan Delhi membentuk sigitiga dengan tiap-tiap tempat menawarkan sejumlah tempat wisata bersejarah yang menarik. Di Agra kita bisa menjupai bangunan megah nan mempesona dengan arsitektur dan kisah cinta dibaliknya, Taj Mahal, yang merupakan peninggalan Raja Agung Shah Jahan. Di Jaipur peninggalan King Akbar dengan Amer Fort dan Pink City-nya yang menyimpan sejarah keagunganya di masa lalu. Dan Delhi tentu saja menyimpan banyak bangunan bersejarah yang sangat unik dengan nilai asritektur yang tinggi.
Pada suatu subuh, setelah sebuh-subuh benar kami telah menunggu di lobby hotel. Menunggu taksi yang akan mengantarkan kami menuju ketempat bus wisata yang akan mengantarkan kami ke kedua tempat tersebut (dari Delhi). Sekitar pukul 4, telephone di kamar sudah berdering. Panggilan dari receptions yang mengingatkan jadwal trip subuh itu. Delhi yang sedang musim dingin pada saat itu mungkin saja di luar 6 atau 8 derajat celsius. Saat saya telah siap dan menuju Lobby, ternyata telah banyak teman-teman program yang menunggu di lobby dalam balutan baju tebal. Sekita pukul 6 akhirnya taksi-taksi tiba dan kami segara melangkah memasuki dalam langkah yang cepat-cepat karena dingain. Tak lama kemudian kami sudah duduk manis di tempat masing-masing dalam bus wisata, Let's Go!
Empat atau lima jam perjalanan akhirnya kami tiba di Agra. Hasrat melihat Taj Mahal yang megah yang telah begitu lekat diingatan sejak kecil sebagai tujuh keajaiban dunia. Namun dibalik itu, karya arsitketurnya yang simetris dan sistem irigasinya yang sangat canggilah yang membuat bangunan ini sebagai peninggalan bersejarah teragung dalam sejarah penciptaan yang dilakukan oleh manusia. 

Waktu di Indonesia, sudah merencanakan akan berfoto di depan Taj Mahal dengan menggunakan bendera Indonesia. Jaidlah, hari itu bendera merah putih tercinta siap dalam tas yang khusus dibuatkan oleh ibu temanku (Thanks aunty). Saat akan memasuki bangunan lambang cinta tersebut, guide sudah memberikan arahan dilarang berfoto membawa lambang atau simbol apapun (gawat!). Langsung kenakalan dimulai, bendera dimasukan ke dalam kantong.
Saat tepat berada di depan Taj Mahal, seorang teman asal Paraguay, Isabela saya minta untuk mengabadikan moment bersejarah dalam hidupku itu. Di depan Taj Mahal, bangunan yang keseluruhan terbuat dari marmer putih yang membutuhkan waktu 22 tahun masa pengerjaan serta 20.000 orang pekerja bahkan banyak yang harus mati demi bangunan cinta tersebut. Mulai mengeluarkan bendera dari kantong, temanku tertwa saja melihat kejahilan tersebut. "Isabela, help me, please. Take my picture. Hurry up, the police will come" *senyum*. Dan tiba-tiba, sesosok tinggi berkumis bawa pentungan mucul disampingku. "Sorry sir, this is not allowed", kata si polisi bombay (kebiasaan nonton film india waktu kecil). "ohh, sorry sir" tiba-tiba lugu dungu. "I will keep this flag. You can take when you want to go out from this place" katanya, cukup ramah. "ohh, ok! I'm so sorry* sok nyesal. Dan, setelah polisi bombay itu berlalu, temanku berbisik "I have taken two pictures" (hahah)

Mengunjungi Taj Mahal selesai pada hari itu, dan siap-siap makan siang lalu menuju Jaipur. Perjalanan tiga hari akan dihabisakn di Jaipur untuk bermalam sehari. Okelah, siap menuju tempat berikut. Namun, melihat hasil foto yang bersejarah itu, sungguh... sungguhhhh saya minta maaf INDONESIA tanah air beta. Sungguh saya gagal jadi warga negara yang baik. Karena terburu-buru takut ketauan dan pada akhirnya ketauan juga, saya tidak memperhatikan bendera merah putih yang terbalik *Nangis Guling-guling*. Bendera terbalik, harus bagaimana. Isabela yang warga negara Paraguway, mungkin tidak tau bendera Indonesai. Jadi dia tidak mengoreksi apa-apa pada saat mengambil gambar. Sedangkan saya sendiri tidak memperhatikan bendera dan lebih memperhatikan polisi bombay. Dan mengapa juga polisi bombay itu tiba-tiba mucul kayak hantu??? Aarrggghhhh... Yah, sudahlah, maaf yang INDONESIA!!! :)

Sunday, April 14, 2013

Screening Special To Go To Solo 2013!

Dua sutradara asal Palu, Yusuf Radjamuda dan Eldiansya Latif, harus berbangga. Kenapa tidak kali ini film pendek mereka masuk ke dalam tiga puluh besar film yang lolos tahap seleksi awal. Cukup membanggakan, karena festival yang memiliki kualitas penjurian tidak boleh dianggap sepele itu menjadi salah satu festival film pendek yang paling bergengsi di tanah air. Para senias muda baik sudah lama bekecimpung di dunia perfileman maupun yang baru nyempulng turut mengirimkan karya-karya mereka. Dan, akhirnya wakil dari "Kota Kaledo" bisa melangkah ketahap selanjutnya dan merasakan atmosfer sebuah festival film bergengsi di tahun 2013 ini.
Untuk menuju Solo, maka kedua sutradara dan para simpatisan menggelar pemutaran sepsial yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 April 2013. Taman Budaya Golni menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut. Malam itu, cukup ramai dikunjungi oleh para penonton, pemerhati film, maupun para pekerja seni lainnya. Setelah usai, diskusi pendek menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan. Berbagai pertanyaan dan komentar timbul mengenai kedua film tersebut. Dari yang mendukung, mengkritik, sampai ada yang menyampaikan sama sekali tidak mengerti apa maksud dari kedua film tersebut.
Kali ini kedua sutradara muda Kota Palu itu berusaha untuk mencoba hal yang baru. Yusuf Radjamuda yang lebih diakrab Papa Al tersebut hadir dengan "Taman Belakang" yang butuh kejelian dalam menonton. Film ini juga memberikan kebebasan kepada penonton untuk mengintepretasikan pesan-pesan yang disampaikan. Sedangkan, Eldiansya Latief (Anca) mencoba menghadirkan karya yang sama sekali berbeda dari karya mereka sebelumnya, dan ini sangat menggelitik. Bagi para penonton dapat memperoleh informasi kerja dibelakang layar seperti apa? Namun lebih jauh lagi, kayra mereka "Umar Amir" syarat dengan makna filosofis dan ketika saya menonton film ini saya teringat akan novel "Dunia Sophie". Dibalik semua itu, Screening Special, kali ini dapat dibilang salah satu bentuk upaya para pembuat film pendek di Kota Palu untuk secara independen mempertahakan karya dan kreatifitas mereka. Goodluck!

Wednesday, April 10, 2013

Berkunjung Ke Negeri Mahatma Ghandi!

Gong Perdamaian Dunia, Hadiah dari Pemerintah Indonesia
Untuk Pemerintah India
Mungkin sebagian dari kita sudah tau dan kenal India dengan baik, mengapa tidak, saya ingat betul pada saat masih kanak-kanak, salah satu stasiun televisi nasional memutar film India dan itu mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Bahkan saat dewasa pun saya dan teman-teman masih tetap menggemari film India sepeti My Name is Khan, Three Idiots, Terazaman, dan lain sebagainya dengan ciri khas mereka, jago buat air mata mengucur! hehe
Tiga bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Januari, saya berkesempatan untuk mengujungi negeri Mahatma Ghandi tersebut. Hal ini dalam rangka short course yang saya peroleh dari Pemerintah India. Dimana mereka memiliki program untuk semua negara, agar dapat berkesempatan untuk mengeyam pendidikan kursus singkat di negeri Bolliwood tersebut. Dan jadilah saya salah seorang yang mencoba kesempatan beasiswa ITEC tesebut yang tentu saja mengikuti prosedur layaknya beasiswa pada umumnya. Dan tereengggg...!!! Saya pun menunju India pada tanggal 16 Jan 2013 yang sebelumnya harus ke Bali untuk mengurus visi di konsulat India di Bali (lumayan, bisa ada alasan untuk ke Bali :D).
Ruangan Tidur Dari Mendiang Mahatma Ghandi
Yang Masih Terus Dijaga dan Dirawat
India memang sangat menakjubkan. Di balik perkembangan yang begitu pesat, terdapat pula rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan. Namun, mereka tetap mempertahankan budaya dan adat istiadat yang mereka miliki ditengah gempuran modernitas. Salut!

Patung Lilin Mhatma Gandi dan Mendiang
Istrinya, Kasturba Gandhi
Banyak hal, yang akan saya bagi di blok ini, tapi yang menarik dan tidak perna saya lupakan adalah salah satunya Museum Mahatma Ghandi. Disinilah bukti kecil bahwa India berkomitmen dalam mempertahankan budaya mereka. Di mana mereka memadukan antara traditional dan modern. Seperti, terdapat alat musik yang dulu pernah dimainkan oleh Gandhi dan kemudian saat kita membunyikan alat musik itu, maka kita dapat melihat dilayar pesan-pesan dari Gandhi yang perlahan menjadi utuh dan jelas. Kemudian ada pula alat untuk merubah segala jenis bahasa ke dalam bahasa hindi yang kemudian dilantunkan dalam nyanyian. Tidak hanya itu mereka menyediakan sejumlah orang untuk menjadi guide bagi pengunjung yang datang, dan semuanya tidak dipungut biaya alias gratis!
Untungnya masih bisa menyempatkan diri untuk mengunjungi museum tersebut, karena pada saat itu merupakan hari terakhir saya di New Delhi. Rasa sunyi juga sih, pagi hari jalan sendiri yang biasanya jalan bareng teman-teman program. Namun saya puas, karena bisa pergi mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Ini seperti kunjungan penutup yang manis, karena malamnya saya sudah harus meninggalkan Delhi, dengan harapan memilki kesempatan untuk kembali mengujungi Negeri Mahatma Gandhi tersebut!