Page

Monday, July 1, 2013

Awas, Dagadu Asli!

Dagadu! Siapa yang tidak kenal dengan produk kaos satu ini?! Desain yang unik, keratif, dan mengangkat kebudayaan Yogyakarta dan tak jarang menyinggung hal-hal yang mereka anggap perlu diluruskan. Dari desain-desain yang mereka miliki itulah akhirnya kaos Dagadu mendunia.

Jika melihat sejarahnya, pilihan nama Dagadu bermula dari salah seorang di antara mereka yang mengumpat dalam bahasa slang Djokdja: dagadu! (baca: matamu). Umpatan itulah yang memberi inspirasi nama merk dagang produk cinderamata mereka sesaat sebelum mereka berjualan (www.wikipedia.com). Hal ini ternyata dibenarkan oleh Bapak A. Noor Arif selaku Direktur PT. Aseli Dagadu Djogja yang berkesempatan hadir di sore yang mendung dalam rangkaian #IYMC2013. Bapak yang ramah ini menjelaskan bahwa pada dasarnya kata Dagadu terkesan seperti umpatan, namun mereka berusaha untuk merubah makna itu menjadi "cinderamata khas Jogja".



Bapak A. Noor Arif sedang berbagi proses kreatif Dagadu

Awalnya, Dadagu merupakan hasil kreatifita dari beberapa orang pemuda yang mencoba mencari alternatif dalam melakukan kreatifitas yang pada akhirnya dapat sukses seperti sekarang. Bapak A. Noor Arif menjelaskan bahwa pada awalnya mereka hanyalah sekelompok anak muda yang menyukai desain. Setiap hal yang mereka ikuti, pertandingan sepak bola misalnya, bukan strategi yang dipersiapkan lebih awal. Akan tetapi, kostum dengan desain yang menarik yang menjadi perioritas yang harus dilakukan.


Saat ini produk Dagadu tidak dapat dilepaskan dari Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Setiap wisatawan yang datang, akan terpanah bahkan sengaja mencari dan mengkoleksi kaos Dagadu yang memiliki desain yang menarik. Namun kenyataanya, dibalik kepopuleran Dagadu, maka ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan. Membuat produk palsu yang cenderung meniru Dagadu itu sendiri.

Pada bulan Juni saya sempat berkunjung ke Yogyakarta. Pada saat itu saya seorang diri main ke Keraton. Setelah puas berkeliling dan melihat, saya hendak kembali ke Malioboro, untuk duduk-duduk menikmati keramain kota. Setelah keluar dari keraton, pas dipintung gerbang, seorang bapak tukang becak menawarkan paket keliling-keliling melihat pusat-pusat oleh-oleh di belakang keraton. Salah satu tawarannya ialah ke toko yang menjual kaos Dagadu. Selama ini saya tidak pernah bisa terbujuk oleh tukang becak, namun sore itu saya memutuskan untuk naik becak ke tempat cenderamata. Tukang becak mengantarkan kebeberapa tempat, sampai kepada sebuah toko yang mengatakan bahwa produk mereka adalah Dagadu asli. Saya kemudian melihat-lihat kaos yang ada di toko tersebut dengan berbagai desain yang menarik tentunya. Sampai kepada sebuah kaos biru yang menarik dengan desain Tugu Jogja. Saya tertarik melihat kaos itu, lalu melihat mereknya. Disitu tertera lebel "mata". Saya kembali bertanya kepada penjaga toko itu, ini benar Dagadu, dia menjawab, "iya benar, ini Dagadu, itu ada loga matanya". Secara kualitas sih, kaos itu bagus, sehingga saya menyimpulkan mungkin Dagadu sudah mengganti nama dan desain logo mereka. Semua itu kemudian terbantahkan, setelah Direktur Dagadu berkesempatan berbagi cerita bersama anak-anak #IYMC2013, bahwa ternyata itu adalah produk lain yang mengambil keuntungan dari Dagadu.

Melihat kenyataan itu, akhirnya Dadagu meluncurkan desain mereka, "Awas, Dagadu Asli!". Jika selama ini peringatan itu bagi yang palsu, Dagadu mencoba menyampaikan hal lain. Awas berarti peringatan, bahwa Dagadu Asli tau saat ini banyak orang mencoba meniru produk mereka. Sehingga siap-siap untuk menyingkir karena Dagadu sejauh ini selalu menjaga kualitas mereka (bukan promosi :). Hal ini terlihat dari proses yang mereka lakukan dalam menjaga kualitas itu sendiri.

Dari teknik promosi, salah satu yang dilakukan oleh Dagadu yaitu berusaha untuk terlibat aktif dalam kegiata-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas. Seperti pada sore yang bahagai ini, mereka berkesampatan hadir bahkan membagi-bagi cendera mata kepada para peserta yang datang dari kota-kota yang berbeda di Indonesia, serta kepada seluruh panitia. Thanks Dadagu Asli!!! :)

No comments:

Post a Comment