
Pada suatu subuh, setelah sebuh-subuh benar kami telah menunggu di lobby hotel. Menunggu taksi yang akan mengantarkan kami menuju ketempat bus wisata yang akan mengantarkan kami ke kedua tempat tersebut (dari Delhi). Sekitar pukul 4, telephone di kamar sudah berdering. Panggilan dari receptions yang mengingatkan jadwal trip subuh itu. Delhi yang sedang musim dingin pada saat itu mungkin saja di luar 6 atau 8 derajat celsius. Saat saya telah siap dan menuju Lobby, ternyata telah banyak teman-teman program yang menunggu di lobby dalam balutan baju tebal. Sekita pukul 6 akhirnya taksi-taksi tiba dan kami segara melangkah memasuki dalam langkah yang cepat-cepat karena dingain. Tak lama kemudian kami sudah duduk manis di tempat masing-masing dalam bus wisata, Let's Go!
Empat atau lima jam perjalanan akhirnya kami tiba di Agra. Hasrat melihat Taj Mahal yang megah yang telah begitu lekat diingatan sejak kecil sebagai tujuh keajaiban dunia. Namun dibalik itu, karya arsitketurnya yang simetris dan sistem irigasinya yang sangat canggilah yang membuat bangunan ini sebagai peninggalan bersejarah teragung dalam sejarah penciptaan yang dilakukan oleh manusia.
Waktu di Indonesia, sudah merencanakan akan berfoto di depan Taj Mahal dengan menggunakan bendera Indonesia. Jaidlah, hari itu bendera merah putih tercinta siap dalam tas yang khusus dibuatkan oleh ibu temanku (Thanks aunty). Saat akan memasuki bangunan lambang cinta tersebut, guide sudah memberikan arahan dilarang berfoto membawa lambang atau simbol apapun (gawat!). Langsung kenakalan dimulai, bendera dimasukan ke dalam kantong.
Saat tepat berada di depan Taj Mahal, seorang teman asal Paraguay, Isabela saya minta untuk mengabadikan moment bersejarah dalam hidupku itu. Di depan Taj Mahal, bangunan yang keseluruhan terbuat dari marmer putih yang membutuhkan waktu 22 tahun masa pengerjaan serta 20.000 orang pekerja bahkan banyak yang harus mati demi bangunan cinta tersebut. Mulai mengeluarkan bendera dari kantong, temanku tertwa saja melihat kejahilan tersebut. "Isabela, help me, please. Take my picture. Hurry up, the police will come" *senyum*. Dan tiba-tiba, sesosok tinggi berkumis bawa pentungan mucul disampingku. "Sorry sir, this is not allowed", kata si polisi bombay (kebiasaan nonton film india waktu kecil). "ohh, sorry sir" tiba-tiba lugu dungu. "I will keep this flag. You can take when you want to go out from this place" katanya, cukup ramah. "ohh, ok! I'm so sorry* sok nyesal. Dan, setelah polisi bombay itu berlalu, temanku berbisik "I have taken two pictures" (hahah)
No comments:
Post a Comment