Page

Sunday, September 8, 2013

Work Camp Volunteering In Mangkang, Semarang!

Seorang teman yang saya kenal melalui blog ini dan akhirnya berteman di FB, Anang Fatkhurozi, dalam percakapan membahasa beasiswa itec kemudian berlanjut membahas mengenai iiwc. Kebetulan pada tanggal 30 Agustus - 1 September akan dilaksanakan weekend workcamp dengan agenda planting mangrove, language class, culture night, and children competition. Dibutuhkan 10 orang untuk menjadi volunteer yang akan bergabung dengan volunteer lain yang sedang mengikuti program workcamp dimana mereka telah dan sedang akan berada di Mangkan selama dua minggu.

Sebagai newcomer di Jawa, saya belum pernah berada di Semarang sebelumnya, apa lagi Mangkang. Setelah sana-sini bertanya, beberapa teman bahkan tidak tau walaupun sudah lama tinggal di Semarang, akhirnya memberanikan diri saja untuk pergi ke tempat tersebut. Menyediakan perlengkapan, minjem raincoat, nyewa sleeping bag, dan minta tolong keteman sekontrakan untuk diantarkan ke Stasiun Jombor. Setiba disana, teman saya yang lain meng-sms untuk memilih bus yang nyaman dan ber-ac! Namun setiba di Stasiun Jombor, tanpa bertanya-tanya naiklah saya ke dalam bus, yang sejam kemudian saya duduk dengan posisi terjepit disudut, dengan tas bawaan dipangkuan dan tidak bisa bergerak sedikitpun.


Si ibu yang sebangku denganku kemudian bercerita bahwa ini pengalaman pertamanya naik bus ekonomi. Tadinya dia ingin naik travel atau bus ber-ac, namun setelah sekian lama menunggu dan tidak kunjung datang akhhirnya dia memutuskan naik bus ini bersama saya. Ibunya ramah, dan pernah tinggal di Makassar sewaktu kecil. Setidaknya dia pernah ke pulau Sulawesi, sehingga perjalanan itu sedikit terisi dengan cerita-cerita si Ibu waktu kecil dan keluarganya.

Saya masih belum tau akan turun di mana dan naik apa untuk menuju mangkang. Yang saya tau dari koordinator program ini, Dhika, bahwa saya harus naik bus lagi tanpa penjelasan turun di stasiun apa. Bertanya ke dia juga serasa akan sia-sia, karena dari kemaren saya bertanya untuk diberikan penjelasan secara rinci tak pernah mendapatkan penjelasan yang baik. Dan hal ini kemudian ketahuan, saat teman relawan lain juga tidak mendapatkan penjelasan yang baik tentang rute ke Mangkan. Dan lebih parahnya si koordinator kurang sensitif soal volunteer yang hendeka ke tempat itu. But, niat baik akan selalu diberikan kemudahan..

Beruntungnya, saya sempat chatting via FB bersama Anang dan kemudian dia memberikan kontak seorang teman, Rajib namanya, yang tinggal di Semarang dan dikenalnya lewat program yang sama tahun lalu. Semenit kemudian saya sudah saling sms dengan Rajib yang kemudian dia bersedia untuk mengantarkan saya ke Mangkang asal saya turun di Termina Terboyo. Jadilah saya bertemu Rajib, yang jauh lebih mudah dari saya. Sejenak ke kosannya untuk istirahat makan dan sebagainya (makanya di warung, hehe). Lalu dia mengantar saya ke Mangkang namun sebelumnya diajak mutar-mutar Kota Semarang, I was so lucky!

Setiba di Mangkang, langit sudah gelap. Kalau tempat kegiatan sama seperti tahun lalu maka saat ini kami berdua berada di rumah yang benar. Saat itu ramai, sebab tepat didepan rumah itu digelar sebuah pesta pernikahan lengkap dengan electone. Namun rumah itu terkunci, lagi-lagi saya menilai si koordinator kurang sensitif, sudah cukup gelap namun tidak menanyakan kondisi peserta yang sedang menuju Mangkang. Saya kembali menghubungi dia untuk mengetahui apakah saya berada ditempat yang benar. Dan, memang inilah tempatnya!

Setelah selesai magrib, Rajib kemabali balik, thanks bro!

Di rumah itu sudah duduk dengan manis Dhika, Putri, seorang cewek teman dekatnya Dhika (lupa namanya), Ruta (Lithunia), Jeremy (Prancis), Maya (Jepang), dan Zay (peserta weekend work camp). Setelah itu, saat selesai isya munculah tiga orang gadis berjilbab yang setelah kenalan mereka ternyata dari Jogja juga dan sempat panik karena harus mencari jalan sendiri untuk menuju Mangkang.

Setelah malam itu berkenalan, makan malam dan bermain beberapa buah permainan, akhirnya kami tertidur pulas. Besok harus bangun lebih awal untuk menanam tiga ribuah lebih pohon mangrove!

2 comments: