Page

Wednesday, April 22, 2015

Jokowi: Gonjang Ganjing Yang Aneh

Belum setahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi, sudah mengalami banyak pro dan kontra. Saya menjadi salah seorang yang pernah menaruh harapan pada tokoh yang satu ini. Pernah, bukan berarti saat ini tidak percaya, karena ini soal politik alangkah baiknya tidak menjadi pendukung fanatik, namun lebih menjadi rakyat pemerhati, paling tidak buat diri sendiri.
Baru-baru ini, isu beredar bahwa akan ada gerakan besar-besaran untuk meminta Presiden RI ke-6 ini untuk mundur. Kemudian berapa postingan atau link banyak bererdar di beranda halam fb saya. Yang paling seru soal uang muka mobil dinias, menarik melihat bagaimana seorang presiden bisa teledor dalam memberikan pengesahan tanpa melihat isinya terlebih dahulu. Lebih menarik lagi melihat kontrol masyarakat yang semakin kuat, kini tak ada undang-undang dapat lolos tanpa ditengoki isinya. Kemudian Jokowi dengan, entah dibilang baik atau buruk, PK kembali terhadap UU tersebut.
Kabar yang juga menarik yang banyak tersebar baik mame maupun link tautan soal kejadian di KAA beberapa waktu yang lalu. Seorang delegasi dari negara asing mengira Kang Emil adalah presiden Indonesia, dalam postingan itu seakan mempertegas soal presiden "ganteng". Merasa miris dengan orang-orang yang hanya melihat pemimpin dari soal kegantengan, dan aneh saja seorang delegasi suatu negara bisa salah dalam mengenali presiden Indonesia.
Kemudian postingan lain, yang mungkin lebih pro Jokowi membeberkan fakta soal meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang sejarah. Tapi apa pentingnya soal IHSG? Tidak menarik untuk "digosipkan", terlalu rumit bagi pengguna FB (baca: lingkup pertemanan di fb penulis). Lalu, hal lain bahwa Jokowi berhasil menarik investor ke Indonesia. Akan banyak negara yang menginvestasikan modalnya ke Indonesia. Apa kah ini suatu kebaikan atau malapetaka? Semoga kebaikan untuk kesejahteraan masyarakat. Jangan jadikan Indonesia sebagai sapi perahan saja, buruh dibayar murah. Termasuk dalam hukuman mati ada yang menilai kalau itu langkah yang tepat dalam memberantas kejahatan narkoba.
Sunggung Jokowi menjadi gonjang-ganjing yang aneh pada dunia maya. Mana kalah kini adanya konvergensi media, hampir semua media konfensional kini memiliki website. Jadi semakin mudah setiap orang untuk menshare dan berbagi tautan. Namun yang menarik, semua dipengaruhi pertemanan di fb itu sendiri (pengamatan terhadap sosmed yang ini). Sangat muda melacak apa yang menjadi topik pembicaraan dari group pertemanan di fb, yang sebelumnya mereka sudah berteman secara nyata (baca: berteman dan cukup sering bertemu tatap muka). Apa yang dibicarakan dan cara merespon hampir sama. Mungkin ini menjadi salah satu fenomena penggunaan medsos di Indonesia yang perlu dikaji lebih jauh lagi. Dan bagi yang berteman, dan memang ingin menempatkan diri pada kedua kubu ini, sunggung Jokowi menjadi gonjang-ganjing yang aneh di media sosial. 
Dalam melihat pro kontra Jokowi media sosial seperti membuka lembar baru dan lembar lama. Ada yang menyatakan bukan pendukung Jokowi, tapi cukup senang melihat kinerjanya. Ada yang kemudian seperti hendak menumpahkan kekecewaanya karena pemilu yang lalu jagoannya kalah saing yang pada saat itu punya cerita drama yang panjang. Dan ada juga yang sudah jenuh dengan segala macam bentuk postingan tentang pro kontra tersebut di time linenya. Inilah fenomena sosmed dan politik serta pak Jokowi itu sendiri.

No comments:

Post a Comment