Page

Tuesday, September 23, 2014

Cerita Traveling Di Malaysia Part 1

Jadi ceiritanya pas lebaran idul fitri 2014 saya mengunjungi kakak yang tinggal di Shah Alam, Malaysia. Bermodalkan promo tiket jadilah pada tanggal 14 Agustus saya terbang bandara Adi Sucipto Yogyakarta.
Setiba disana, sedikit miss com dengan abangku, jadilah saya dan mamaku harus menunggu berjam-jam di KLIA 2. Tapi akhirnya kami berjumpa dalam kondisi capek karena harus cari-mencarai, emosi karena saya merasa kok abanhku bego banget yak dan abangku juga merasa begitu, dan kemudian tertawa karena kesalahan yang membuat suasana pertemuan langka itu jadi terasa diluar dugaan.
Dari bandara, dengan kendaraan pribadi, dapat memakan waktu sejam ke flat tempat tinggal abnagku.
Shah Alam, Taman Sri Muda Seksyen 25 adalah tujuan kami. Kesan awal kok malaysia gersang amat yak? Panas pula. Memasuki Shah Alam, saat itu singgah disakah satu pusat perbelanjaan untuk berbuka puasa, kesannya begitu kaku. Super marketnya punya kawasan tersendiri, terpisah jauh dari keramaian rumah-rumah atau ruko-ruko. Tidak seperti yang pernah saya kunjungi di Indonesia yang terlihat lebih ramai di luar maupun di dalam. Kata abangku, ramainya pas malam, kalau masih sore sepi, well, akhirnya waktu berbuka dan menu sore itu nasi ayam geprek ala malaysia #sikatttt...!!!
Yang mau saya cerita di postingan kali ini, pengalaman menuju KL dari Shah Alam. Sebenarnya kakakku sangat kawatiran, tidak mengizinkan saya untuk jalan sendiri, alasannya nanti diculik (serasa saya mudah dibujuk dengan permen). Tapi karena dia sibuk dengan kerjanya, jadilah saya bisa berdalih tidak punya waktu lama disini, kalau tidak sempat main ke LK, rugilah saya.. :D
Saya punya cerita lain saat traveling bareng mama di KL tapi kali saya sendiri, mama dirumah saja main sama cucu, hehehe. Ternyata dari seksyen 25 ke KL sangat mudah. Tidak jauh dari flat tempat tinggal abangku, terdapat stasiun bus, semacam bus trans antar kota. Awalnya saya ingin naik kereta, tapi ternyata cukup ribet dari tempat kakakku berada, harus gonta ganti bus. Enaknya, dengan bus tersebut langsung diantar ke KL Sentra atau Pasar Seni yang menjadi pusat keramaian di KL. Ongkos dari Shah Alam ke Pasar Seni 3,5 RM. Setiba disana, saya langsung jalan berkeliling di sekitar pasar seni. Terdapat tempat-tempat menarik seperti kuil, klenteng, dan keramaian orang jual-beli.
Dalam pasar seni banyak menawarkan batang-barang kerajinan yang cocok buat ole-ole. Disana saya membeli gantungan kunci buat teman-teman di Jogja. Cukup murah, sepaketnya berkisar 6-8 ringgit, tergantung pintar nawar apa ngga.
Kemudian setelah itu, saya jalan ke China Town. Yah, suasanya kayak Malioboro. Sangat menarik. Di lokasi itu saya, masuk kesebuah toko, di depan toko itu saya dikagetkan dengan mba-mba berpakaian seksi dan berdandan menor menawarkan pijat refleksi. Mba itu bahkan menarik-narik tanganku. Saya langsung saja menolak dengan tegas, dia pun langsung menjauh.
Pasar atau pusat perbelanjaan menjadi tepat yang menarik bagi saya saat berkunjung disatu tempat. Karena saya bisa melihat beragam manusia yang bercampur baur dengan tujuan dominan belanja, dan yang  melihat-lihat seperti saya :D
Saat itu saya ingin menikmati tempat itu lebih lama lagi, tapi saya harus segara balik ke Shah Alam. Waktu saya belum tau jam berapa bus terakhir balik ke Seksyen 25, jadi dari pada ribet mending balik. Kan, ngga asik banget akhirnya dijemput abang karena keasikam main, hehehe.. Pas pulangnya, jalanan sangat maceta. Selitar dua jam mungkin, saya sampai tertidur. Sampai di rumah hari sudah benar-benar gelap.

No comments:

Post a Comment