Page

Saturday, July 12, 2014

Gerakan Sosial, Bukan Pahlawan Kesiangan atau Kemalaman!

Gerakan sosial atau social movement merupakan gerakan sosial yang lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain gerakan sosial lahir dari situasi yang tidak diinginkan atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil (dalam http://riyanpgri.blogspot.com/). T. Tarrow dalam Mariam Budiharjo, yang merupaka seorang pakar ilmu politik menuliskan bahwa adalah tantangan kolektif oleh orang-orang yang mempunyai tujuan berbasis solidaritas (yang dilaksanakan) melalui interkasi secara terus-menerus dengan para elit, lawan-lawannya, dan pejabat-pejabat. Kemudian Mariam menambahkan bahwa gerakan ini merupakan merupakan bentuk perilaku kolektif yang berakar dalam kepercayaan dan nilai-nilai bersama.



Dasar dari kelompok ini adalah "protes". Mereka sangat kritis terhadap cara-cara berpolitik dari para politisi dan pejabat, dan merasa "terasingkan" (aliensi) dari masyarakat. Mereka menginginkan desentralisasi dari kekuasaan negara, desentralisasi pemerintahan, partisipasi dalam peningkatan swadaya masyarakat (self help), terutama masyarakat lokal. Orientasi mereka mirip dengan ideologi kiri biru (mengenai kelompok ideologi new left bisa baca di sini!).

Kemudian beberapa pakar mencoba mengidentifikasikan bentuk dari social movement. James W. Vander Zaden (1990) dan Rafael Raga Maran (2001) menciri-cirikan gerakan sosial yaitu upaya yang terorganisir, dilakukan sekelompok orang, menibulkan perubahan/menentangnya, aktif atau pasif menata perubahan. Robert Mirsel (2004) memcirikan gerakan sosial dengan: memiliki seperangkat keyakinan dan tindakan tak terlembaga (noninstitutionalised), dilakukan sekelompok orang, memajukan atau menghalangi perubahan di dalam suatu masyarakat, dan mereka cenderung tidak diakui sebagai sesuatu yang berlaku umum secara luas dan sah di dalam suatu masyarakat.


Hubungan Gerakan Sosial, QC, dan New Media!
Telah dibahas mengenai gerakan sosial di atas, setidaknya dari pembahasan singkat itu kita mendapatkan gambaran mengenai apa itu gerakan sosial. Jika berdasarkan dari pengertian gerakan sosial, maka dapat dikatakan bahwa gerakan sosial itu merupakan bentuk protes yang dapat dilakukan secara terlembaga maupun tidak dalam arti setiap orang bisa melakukan gerakan sosial tanpa harus terikat pada organisasi tertentu asal mereka memiliki hal yang sama untuk disuarakan. Gerakan sosial ini merupakan bentuk dari protes atas ketidakadilan atau hal yang menyelesweng.

Lalu, apa hubungan antara gerakan sosial dan new media? Saat ini kita berada di era informasi. Masih sangat kolot bila kita menyikapi suatu hal hanya dengan diam dan tidak melakukan apa -apa dengan adanya new media. Internet memang memiliki dampak buruk (pandangan negatif), namun tetap memiliki dampak yang positif. Masih ingat kasus Prita yang melahirkan gerakan koin untuk Prita atau kasus seribu facebooker dukung KPK? Ini adalah bentuk gerakan sosial yang terbentuk dari adanya gerakan di new media (jejaring sosial: facebook, twitter, dll, dan media online lainnya).



Kemudian apa hubungan antara gerakan sosial, QC (quick count), dan new media. Ingat, gerakan sosial adalah bentuk protes. Sekarang melihat pilpres 2014 yang baru saja dilakukan, maka kesalahan dalam perhitungan QC pada TVone merupakan hal yang fatal (silahkan baca di sini). Lalu kemudian ada yang menjudge bahwa aktifitas online seseorang dengan menyebarkan informasi tentang QC adalah hal yang sia-sia. Orang itu dianggap sebagai pahlawan yang kesiangan dan kemalaman. Kalau anda berfikir seperti itu, anda sunggu kolot dan dangkal. Tidak ada gerakan sosial yang ingin memprotes suatu hal lahir dari hanya dengan diam duduk manis sambil minum kopi di depan televisi yang menyajikan data tipu-tipu?! Kalau ada yang berfikir demikian, mungkin kita bisa menuntut pakar politik yang sudah merumuskan gerakan sosial dalam buku-buku mereka karena telah mengajarkan teori palsu!


Sekarang, kehadiran dari new media (internet) memberikan peluang bagi kita untuk lebih aktif dalam mencari dan menyebarkan informasi. Namun hal ini lantas tidak membuat kita dengan bebas menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Ada aturan yang harus dipatuhi dalam menyebarkan dan mempercayai sebuah informasi di dunia maya, yaitu berasal dari sumber yang kredible dalam hal ini lebih kepada organisasi yang sudah jelas sepak terjangnya. Namun tidak hanya sampai disitu, seseorang juga harus biasa membandingkan informasi itu dengan informasi dari sumber lainnya. Dalam kasus kesalahan dalam QC merupakan hal yang sudah sangat jelas dinyatakan dalam berbagai media baik cetak, elektronik, maupun media online. Jadi bisa dipastikan memang benar telah terjadi kesalahan pada QC yang dilakukan oleh TVone.

Sampai disini jelas, bahwa aktifitas online seseorang yang menyebarkan dan mencari informasi mengenai kesalahan QC adalah bentuk gerakan sosial yang tidak main-main. Hastag #TvoneMemangBeda telah menjadi trending topik worldwide yang akhirnya berpengaruh pada jatuhnya saham dari Viva dan MNC group. Jadi gerakan sosial jangan dianggap sebagai bentuk kesia-siaan kesiangan dan kemalaman! Semoga bermanfaat!, salam..!!

No comments:

Post a Comment