Ini kali kedua Repalution digelar. Kali ini mengusung slogan "Poviata Must Go On". Kata "Poviata" sendiri merupakan Bahasa Kaili yang berarti "apa yang kita buat yang berhubungan dengan kreatifitas". Hal ini tentu saja sesuai dengan misi besar Repalution itu sendiri, menyediakan wadah bagi anak muda Kota Palu dalam bermusik yang lebih elegan.
Repalition ke-2 dimeriahkan oleh sejumlah group band lokal di Kota Palu. Kurang lebih ada sekitar 9 group band dengan aliran musik yang berbeda-beda yang turut berpartisipasi seperti Klimaks, Lost Miabi, Pedati, Palu Drum & Percussion (PDP), Prapatan Reggae, Prince of Mercy, Remy, The Lyan Ghost,
Repalution memberikan ruang bagi semua aliran musik yang ada. Repalution tidak hanya menampilkan aliran musik yang paling di gandrungi saat ini, tapi juga menampilkan musik-musik kontemporer yang jauh dari kesan musik masa kini. Disinilah menaiknya, sebab anak muda yang hadir terlihat menghargai segala jenis musik yang ditampilkan. Tidak ada suara-suara sumbang saat para musisi memainkan alat musik tradisional seperti gimba atau lalove. Bahkan mereka terlihat sangat menikmati. Begitu juga saat group aliran musik reggee unjuk gigi, semua aman, semua larut dalam irama.
Repalution memberikan ruang bagi semua aliran musik yang ada. Repalution tidak hanya menampilkan aliran musik yang paling di gandrungi saat ini, tapi juga menampilkan musik-musik kontemporer yang jauh dari kesan musik masa kini. Disinilah menaiknya, sebab anak muda yang hadir terlihat menghargai segala jenis musik yang ditampilkan. Tidak ada suara-suara sumbang saat para musisi memainkan alat musik tradisional seperti gimba atau lalove. Bahkan mereka terlihat sangat menikmati. Begitu juga saat group aliran musik reggee unjuk gigi, semua aman, semua larut dalam irama.
No comments:
Post a Comment