Saat kami berkunjung ke rumah sakit, Irfan terbaring lemas di tempat tidurnya. Kondsinya sangat memilukan. Tomor yang sangat besar kini menggerogoti tubuhnya, khusunya pada bagian wajah. Sehingga dia tak dapat dapat melihat, dan hanya dapat bernafas lewat mulut. Bahkan kata-kata yang diucapkannya mulai tak jelas.
Bocah 15 belas tahun yang tidak dapat melanjutkan ke bangku Sekolah Menengah Partama tersebut kini mengharap kuasa sang ilahi atas kesembuhan dari penyakitnya. Namun, yang sangat menyetuh ialah saat melihat semangat hidupnya. Irfan yang kini sangat kurus tetap menunjukan semangat untuk hidup. Hal tersebut terdengar dari caranya berbicara dengan ibu dan kakeknya yang selalu mendampinginya. Bahkan yang menariknya dalam kondisinya yang seperti itu, Irfan masih dapat mengingat cara menggunakan HP dan mengajarkan kepada kakeknya yang kebingungan tutur sang kakek sambil tersenyum.
Kini Irfan terus berjuang untuk dapat melihat sinar mentari. Dan kembali menjadi anak laki-laki yang penuh semangat. Semoga bocah yang sangat menyukai kue “tetu” ini bisa sembuh dan sehat kembali…
No comments:
Post a Comment